Advertisemen
BELUM lama ini saya memposting artikel Diskusi Tematis Seputar Pemikiran Rocky Gerung : Seorang Filsuf Atau Sofis? Silahkan klik tautan tersebut Anda dapat berpendapat dan menilai seperti apa pemikiran beliau. Pada postingan kali ini saya mencoba mengupas setidaknya 2 kesalahan berpikir (fallacy) yang dilakukan oleh Rocky Gerung ketika melontarkan kritik kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo. Alih-alih menunjukkan kesalahan yang dilakukan oleh Pemerintah, Pernyataan Mantan Dosen Universitas Indonesia (UI) ini justru menunjukkan kesalahan/kekeliruan berpikir, atau dalam logika/filsafat disebut "Fallacy". Dalam bahasa sehari-hari disebut "Ngawur". Secara retorika, memang kurang begitu ditangkap. Tapi ketika Anda coba cermati baik-baik, maka Anda akan temukan yang saya maksud itu. Bahkan mungkin Anda dapat lebih mengelaborasi-nya lebih dalam lagi.
Baca juga ; SIAPA SIH ROCKY GERUNG?
Dimana Rocky Gerung mengatakan itu semua? Kapan itu? Kritik-kritik tajam dilontarkan Rocky Gerung dapat dilihat di-video yang di-upload oleh Rocky Gerung Channel di Youtube (Entah ini akun milik Rocky Gerung atau bukan, saya tidak tahu) tertanggal 21 Mei 2018 berjudul "BUAT MALU DEPAN PERS INTERNASIONAL !! ROCKY GERUNG: 200 JUTA RAKYAT GAGU DI MATA DUNIA" .
Anda bisa nonton dibawah ini, fokus pada menit 1:45 disitu ada FALLACY !!!
Anda bisa nonton dibawah ini, fokus pada menit 1:45 disitu ada FALLACY !!!
Silahkan Di-analisa Dengan Pikiran yang jernih dan rasional
Video ini sontak mendapat komentar yang beragam dari para netizen. Ada yang pro dan ada pula yang kontra. Pada saat itu, saya ingin berkomentar dengan leluasa, tapi kondisi di forum itu saya perhatikan kurang begitu kondusif. Hanya beberapa komentar saja yang saya posting untuk menanggapi video tersebut. Sehingga saya memutuskan untuk mencoba menguraikan ide-ide saya tentang pernyataan-pernyataan kritik Rocky Gerung kepada Jokowi.
Secara ringkas ini pernyataan Rocky Gerung pada durasi di menit 1:45 :
Secara ringkas ini pernyataan Rocky Gerung pada durasi di menit 1:45 :
"Setiap kali Presiden pulang dari luar negeri, Pers luar negeri mem-bully Indonesia ini. Bangsa Indonesia turun nilainya. Karena Presiden tidak mampu mengucapkan satu problem prioritas di Media Internasional"
Berikut ini 2 (dua) fallacy/kesalahan berpikir yang dilakukan oleh Rocky Gerung yang terdengar jelas dalam video tersebut :
- Overgeneralisasi Of Fallacy
Apa itu overgeneralisasi of fallacy, yaitu : menarik suatu kesimpulan umum berdasarkan satu satu atau beberapa kejadian atau bukti. Atau terlalu "menyama-ratakan", kalau dalam bahasa sehari-hari.
Apa itu presumption fallacy, yaitu : melakukan penarikan suatu kesimpulan yang berangkat dari asumsi, prasangka, streotip dan lain-lain yang belum terbukti kebenarannya.
Berdasarkan pernyataan Rocky Gerung di video tersebut :
Rocky Gerung dengan jelas terlalu menyamaratakan atau melakukan overgeneralisasi dengan mengatakan "SETIAP KALI" artinya SEMUA, padahal Ia sendiri mendasarkan kesimpulan (konklusi) ini berangkat dari satu atau beberapa kejadian yang dialami.
Pertanyaan saya, Benarkah SETIAP KALI presiden ke luar negeri, pers luar negeri mem-bully Indonesia? Anda bisa bayang jika Jokowi pergi ke luar negeri 30 kali, setiap itu juga pers luar negeri mem-bully Indonesia. LOGIKA BERPIKIR MACAM APA INI?Kesimpulan ini TERLALU dipaksakan, pada akhirnya menjadi SALAH.
Saya tersentak menyimak pernyataan-pernyataan sosok yang disebut-sebut oleh beberapa media sebagai Filsuf ini. Jika ditanya soal "Ke-filsuf-an" Bang Rocky Gerung, saya kurang sepakat. Bagi saya pemikiran Beliau lebih ke "SOFIS" ketimbang seorang "FILSUF".
Sungguh.... Saya merindukan Sosok Bang Rocky Gerung yang dulu,
Sekali lagi, jangan disalah-artikan artikel ini, saya mengkritik pemikiran Beliau, bukan pribadinya sebagaimana kata Bang Rocky Gerung.
Bagaimana Pendapat Anda?
Silahkan berkomentar secara rasional dan akademis.
- Presumption Fallacy
Apa itu presumption fallacy, yaitu : melakukan penarikan suatu kesimpulan yang berangkat dari asumsi, prasangka, streotip dan lain-lain yang belum terbukti kebenarannya.
Baca Juga : Ambiguitas Pemikiran Rocky Gerung
Mari Kita Uji
Berdasarkan pernyataan Rocky Gerung di video tersebut :
- "SETIAP KALI" PRESIDEN PULANG DARI LUAR NEGERI, PERS LUAR NEGERI MEMBULLY INDONESIA INI.? (PREMIS INI SALAH/INVALID)
- KARENANYA BANGSA INDONESIA TURUN NILAINYA. (PREMIS INI JUGA SALAH/INVALID KARENA BERANGKAT DARI PREMIS SALAH DIATAS)
- KARENA PRESIDEN TIDAK MAMPU MENGUCAPKAN SATU PROBLEM PRIORITAS DI MEDIA INTERNASIONAL (PREMIS JUGA INI SALAH/INVALID)
Rocky Gerung dengan jelas terlalu menyamaratakan atau melakukan overgeneralisasi dengan mengatakan "SETIAP KALI" artinya SEMUA, padahal Ia sendiri mendasarkan kesimpulan (konklusi) ini berangkat dari satu atau beberapa kejadian yang dialami.
Pertanyaan saya, Benarkah SETIAP KALI presiden ke luar negeri, pers luar negeri mem-bully Indonesia? Anda bisa bayang jika Jokowi pergi ke luar negeri 30 kali, setiap itu juga pers luar negeri mem-bully Indonesia. LOGIKA BERPIKIR MACAM APA INI?Kesimpulan ini TERLALU dipaksakan, pada akhirnya menjadi SALAH.
Saya tersentak menyimak pernyataan-pernyataan sosok yang disebut-sebut oleh beberapa media sebagai Filsuf ini. Jika ditanya soal "Ke-filsuf-an" Bang Rocky Gerung, saya kurang sepakat. Bagi saya pemikiran Beliau lebih ke "SOFIS" ketimbang seorang "FILSUF".
Sungguh.... Saya merindukan Sosok Bang Rocky Gerung yang dulu,
Sekali lagi, jangan disalah-artikan artikel ini, saya mengkritik pemikiran Beliau, bukan pribadinya sebagaimana kata Bang Rocky Gerung.
Bagaimana Pendapat Anda?
Silahkan berkomentar secara rasional dan akademis.
Baca Juga : Menyoal Kritik "Dekonstruktif" Ala Rocky Gerung