Advertisemen
Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika - sumber foto : RMOL |
JAKARTA - Pasca menyebar-nya pemberitaan soal Rocky Gerung yang menyebut "Kitab Suci adalah Fiksi" dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), memancing tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia.
Dalam twittan di twitter, Yunarto Wijaya menanggapi pemberitaan soal Rocky Gerung. Pengamat Politik tersebut menyatakan dengan sindiran bahwa munculnya ujaran kontroversi Rocky Gerung soal "Kitab Suci adalah Fiksi" terjadi setelah adanya peristiwa kontroversi soal "novel fiksi".
dengan Novel Fiksi
Tetiba kalimat kontroversial dgn bumbu fiksi itu muncul pasca teriakan keras seorang capres yg berasal dari novel fiksi... Jelas khan dia pengacara di pihak mana?— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) April 11, 2018
Baca Juga :
Meskipun tidak menyebut nama capres yang dimaksud. Namun yang twittan Yunarto Wijaya pun memancing reaksi pengguna twitter lainnya.
Jelas pesannya. 😊 Ada upaya pembenaran agar pidato Sang Capres biar tampak masuk akal.Berpihak ke mana sang " Filsuf " ? Ngaku Usah ditanya.😁— #2019GantiWakilPresiden 😀 (@cgtrisanjaya) April 12, 2018
Pro dan kontra pun muncul :
Memang ada capres dari novel fiksi ? Judul novelnya apa ? Ada novelnya nggak ? Kalo nggak ada itu namanya novel fiktif bukan fiksi 😂😂😂😂😂— Adjie Anderson Gates (@Adjiesuperimut) April 12, 2018
Ada atau tidaknya keterkaitan antara 2 (dua) peristiwa itu, sampai tulisan ini dibuat Yunarto Wijaya belum memperjelas hal itu. (***)
loading...