Suhu | Definisi, Sifat & Skala

Advertisemen

Definisi Suhu


Suhu adalah nama lain dari temperatur. Dalam bahasa inggris disebut temperature. Suhu merupakan ukuran panas atau dingin yang dinyatakan dalam beberapa skala acak dan menunjukkan arah di mana energi panas akan mengalir secara spontan — yaitu, dari bagian lebih panas (satu pada suhu yang lebih tinggi) ke bagian yang lebih dingin (satu di bawahnya) suhu). Suhu tidak setara dengan energi dalam sistem termodinamika ; misalnya korek api yang terbakar berada pada suhu yang jauh lebih tinggi daripada gunung es, tetapi total energi panas yang terkandung dalam gunung es jauh lebih besar daripada energi yang terkandung dalam sebuah korek api. 



Alat Pengukur suhu disebut Termometer.


<img src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2wccyEUJTgiVYulEh_GPJt-fL-wwZ-ZYp42uy7uPTx2ijnIcuKGKJhqR2Ms5l0n5c9SN1ZqaWd9CxA2YUFJk7urYX1QwUHKhnGi08hAVLlQmQK4nOj77NEtCbb8voxIpiw6pmFnXTB3-R/s320/termometer-alat-pengukur-suhu.jpg' width='100' height='100' alt='Termometer, Alat Pengukur Suhu'/>
Gambar Termometer, Alat Pengukur Suhu







Sifat Suhu


Suhu memiliki 2 (dua) sifat :

1. Sifat Intensif


Sifat intensif (intensive property) tidak dapat di akumulasi-kan seperti sifat ekstensif. Nilai sifat intensif tidak dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat bervariasi di setiap bagian sistem pada waktu yang berbeda. Dengan demikian, sifat intensif merupakan sifat posisi fungsi waktu. Volume spesifik, tekanan dan suhu adalah contoh sifat intensif yang digunakan. Suatu sifat intensif sistem adalah sifat-sifat yang sama dengan sifat-sifat yang bersesuaian dengan masing-masing sub-sistem tersebut. Suhu dan tekanan adalah sifat-sifat intensif yang khas; jika suatu sistem pada 298 K dibagi dua, suhu masing-masing bagian akan tetap 298 K. (Wikipedia, terakhir diubah pada 29 Juli 2017)

2. Sifat Ekstensif

Keadaan termodinamika adalah keadaan makroskopik dari suatu sistem di mana sifat-sifatnya hanya ditentukan oleh peralatan laboratorium yang menjaga sifat-sifat tersebut pada nilai tertentu yang dipilih dan tidak tergantung pada waktu. Sifat Termodinamika dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat ekstensif dan sifat intensif. Sifat ekstensif (extensive property) jika nilai dan keseluruhan sistem merupakan pen-jumlah-an nilai dari setiap bagian yang menyusun sistem tersebut. Nilai sifat ekstensif yang terukur bergantung pada seberapa banyak materi yang diukur. Massa, panjang dan volume adalah sifat-sifat ekstensif. Semakin banyak materi, semakin besar massa-nya. Nilai-nilai dari sifat ekstensif dapat di jumlahkan. Misalnya, dua keping uang logam mempunyai gabungan yang merupakan jumlah dari masing-masing keeping uang itu, dan volume yang ditempati air dalam dua buah gelas merupakan jumlah dari volume air di tiap gelas tersebut. Sistem adalah bagian dari alam yang menjadi pusat perhatian langsung dalam eksperimen tertentu. Sistem dapat di-ciri-kan dari volume, yang besarnya tertentu, serta dari molekul gas yang ada di dalamnya, yang bisa berubah-ubah bila sistem bertukar molekul dengan sekelilingnya. Sifat Ekstensif sistem adalah sifat yang dapat ditulis sebagai jumlah dari masing-masing sifat sub-sistem. Volume, massa dan energi adalah sifat-sifat ekstensif yang khas; volume dari suatu sistem adalah jumlah dari volume-volume sub-sistem. Sifat ekstensif dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat berubah menurut waktu. Banyak analisis termodinamika melakukan perhitungan perubahan sifat ekstensif seperti massa dan energi pada saat sistem berinteraksi dengan lingkungannya.

Perbedaan sifat suhu ekstensif dan intensif

Sebagai contoh untuk menjelaskan perbedaan antara sifat ekstensif dan intensif dapat digunakan contoh di mana terdapat sejumlah massa yang terdiri dari beberapa bagian dan keseluruhannya memiliki temperatur (suhu) yang sama. Massa dan volume total yang dimiliki benda tersebut, merupakan pen-jumlah-an dari massa dan volume setiap komponennya. Namun demikian, temperatur (suhu) total benda tersebut bukanlah merupakan jumlah dari temperatur masing-masing komponen, melainkan temperatur setiap bagian benda tersebut adalah sama. Massa dan volume merupakan sifat ekstensif, sedangkan temperatur (suhu) adalah sifat intensif. Jadi, yang membedakan disini adalah, sifat intensif tidak bergantung pada jumlah materi yang di ukur, sedangkan sifat ekstensif bergantung terhadap materi yang di ukur.(Wikipediaterakhir diubah pada 29 Juli 2017)

Skala Suhu


Ada 3 (tiga) skala suhu secara umum digunakan saat ini yaitu sebagai berikut :
  1. Skala suhu Fahrenheit (° F) digunakan di Amerika Serikat dan beberapa negara berbahasa Inggris lainnya. 
  2. Skala Suhu Celsius (° C) skala suhu adalah standar di hampir semua negara (termasuk Indonesia) yang telah mengadopsi sistem pengukuran metrik, dan banyak digunakan dalam sains. 
  3. Skala Suhu Kelvin (K), sebuah skala suhu absolut (diperoleh dengan menggeser skala Celcius sebesar −273,15 ° sehingga nol mutlak (absolute zero) bertepatan dengan 0 K), diakui sebagai standar internasional untuk pengukuran suhu ilmiah.


Di bidang teknik tertentu, skala suhu (temperatur) absolut lainnya, Skala Rankine ( Lihat William Rankine ), lebih disukai daripada skala Kelvin. Satuan ukurannya — Derajat Rankine (° R) —menurunkan derajat Fahrenheit, karena kelvin setara dengan satu derajat Celcius.

Sedangkan Skala suhu Réaumur (° Re) secara luas digunakan di beberapa bagian Eropa pada abad ke-18 dan ke-19; itu kemudian digunakan terutama untuk mengukur suhu campuran selama pembuatan bir, sirup dalam produksi produk makanan tertentu, dan susu selama pembuatan keju.

Referensi Luar


  1. Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_ekstensif_dan_intensif#Sifat_Intensif
  2. Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_ekstensif_dan_intensif#Sifat_Ekstensif
  3. Wikipedia,https://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_ekstensif_dan_intensif#Perbedaan_sifat_ekstensif_dan_intensif
  4. https://cdn.britannica.com/700x450/19/131919-004-41C68699.jpg
Advertisemen