Prabowo Kutip Novel, Projo: Urus Bangsa Jangan Berdasarkan Fiksi

Advertisemen
Ketum Projo Budi Arie (Foto: Ari Saputra)
Ketum Projo Budi Arie (Foto: Ari Saputra) 


Jakarta - Ormas pendukung Presiden Joko Widodo, Pro Jokowi (Projo) menyesalkan isi pidato Prabowo Subianto soal ramalan Indonesia bubar yang dikutip dari novel fiksi berjudul 'Ghost Fleet'. Ketum Projo Budi Arie Setiadi mempertanyakan alasan Prabowo menggunakan novel tersebut sebagai salah satu bahan referensi dalam pidato-nya.

"Para tokoh dan pemimpin nasional harusnya menerbitkan gairah dan optimisme. Jangan novel fiksi 'Ghost Fleet' dijadikan referensi untuk pidato politik. Mengelola negara dan bangsa jangan berdasarkan fiksi," kata Budi kepada wartawan, Kamis (22/3/2018).


"Kalau pun hobi bermimpi, mimpi-lah yang membawa kemajuan bagi bangsa dan rakyat ini," imbuhnya.

Ia pun memiliki pandangan tersendiri soal kondisi bangsa Indonesia ke depan. Menurut Budi, banyak artikel dan penelitian ilmiah lain yang justru menyebut Indonesia akan menjadi salah satu negara kekuatan ekonomi dunia.


"Fakta-nya banyak lembaga ekonomi dan keuangan yang kredibel di dunia justru memprediksi Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor lima di dunia. Kok malah menebarkan ketakutan dan pesimisme sih?" tegasnya.

Budi menjelaskan, bangsa Indonesia butuh sosok pemimpin yang mampu menginspirasi masyarakat. Ketakutan-ketakutan seperti apa yang disebutkan Prabowo dalam pidato-nya hanya menimbulkan keresahan.

"Bangsa ini memerlukan kepemimpinan yg inspiratif, transformatif, dan menggerakan perubahan. Pemimpin yang menerbitkan harapan, memproduksi gairah dan optimisme. Bangsa ini bangsa besar. Warisan para pendiri bangsa sangat indah dan berharga," sebutnya.

Sebelumnya, Prabowo berpidato Indonesia bisa bubar di tahun 2030. Video potongan pidato itu diunggah akun Facebook Partai Gerindra.

Ternyata Prabowo bicara soal 'Indonesia bubar 2030' di UI ketika menghadiri peresmian dan bedah buku 'Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Soemitro Djojohadikusumo' pada 18 September 2017. Acara diadakan di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok.

Dalam acara itu, Prabowo turut membawa satu novel berjudul 'Ghost Fleet'. Prabowo lalu mengungkap isi novel tersebut, salah satunya ramalan soal Indonesia di 2030. 

"Ghost Fleet ini novel, tapi ditulis dua ahli strategi dari Amerika, menggambarkan sebuah skenario perang antara China dan Amerika tahun 2030. Yang menarik dari sini bagi kita hanya satu. Mereka ramal-kan tahun 2030, Republik Indonesia sudah tidak ada lagi," ungkap Prabowo. (Detik.com
(tsa/elz)
loading...
Advertisemen